Polda Bali sedang menyelidiki dua Warga Negara Asing (WNA) yang diduga terlibat dalam pengeroyokan di Kuta Utara, Bali.
“Empat WNA terlibat dalam kasus ini, dan kami telah menangkap dua di antaranya yang berinisial AT, warga negara Rusia, dan ID, warga negara Ukraina. Kami juga akan memeriksa keterangan mereka untuk mencari keberadaan dua orang lainnya,” ungkap Wadirkrimum Polda Bali AKBP Suratno saat dimintai konfirmasi di Denpasar, Bali pada hari Minggu.
Menurutnya, dua orang yang sedang diburu masih berada di Bali saat ini. Diharapkan bahwa mereka akan segera ditangkap dalam waktu dekat oleh pihak berwenang.
Saat ini, kedua WNA bernama AT dan ID telah ditahan di Rudenim Denpasar sambil menunggu proses penanganan pendeportasian mereka.
Menurut penjelasannya, saat ZO dan VK bertengkar, pihak VK meminta bantuan dari PO yang sedang diteliti keberadaannya untuk memanggil polisi. Namun, terjadi pengeroyokan ketika AT dan ID bersama dua WNA lainnya (yang dicari oleh polisi) tiba di tempat tersebut.
“Menurut pemeriksaan awal, motivasi mereka untuk mengeroyok adalah karena ketidaksetaraan antara warga Eropa Timur. Kami juga akan menahan si PO untuk melihat apakah ia terlibat dalam kekerasan tersebut dan apakah ia membantu merencanakan serangan.”
Pada tanggal 7 Oktober 2024, kasus ini dimulai ketika seorang warga Rusia bernama VK datang ke Indonesia untuk berlibur bersama pacarnya yang bernama V. Mereka menyewa motor Honda PCX dari salah satu tempat rental yang dijalankan oleh CEML didukung oleh pacarnya OZ.
VK telah menyewa motor dari CEML selama satu bulan. Namun, pada tanggal 1 Februari, motor tersebut dicuri seseorang yang tertangkap oleh kamera CCTV. VK memberitahu CEML segera setelah mengetahui kejadian tersebut.
Pada tanggal 6 Oktober, CEML dan OZ mengunjungi rumah VK di Lime Villa Tibubeneng dengan maksud untuk meminta pertanggungjawaban atas hilangnya sepeda motor. Namun, situasi menjadi kacau ketika CEML, OZ, dan dua warga negara asing terlibat dalam keributan dengan VK dan V. Diduga ada tindakan persekusi yang terjadi di tempat tersebut terhadap VK.
VK meminta bantuan kepada WNI berinisial PO untuk melaporkan ke polisi. Namun, setelah 10 menit, bukan polisi yang tiba, melainkan sekelompok warga asing yang mengendarai mobil Fortuner Hitam tanpa plat nomor. Mereka langsung menyeret OZ dan terjadi pengeroyokan.
VK melaporkan insiden persekusi dan penganiayaan yang terjadi di Polsek Kuta Utara saat OZ menagih pertanggungjawaban motor mereka. Kejadian ini juga telah dilaporkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
Suratno melaporkan tindak pidana pengeroyokan setelah mengalami serangan fisik saat diprotes. Dia mengklaim ada orang yang memukulnya selama kejadian tersebut berlangsung.